Tentang Asesmen Kebugaran

Kebugaran jasmani mengacu pada kemampuan sistem tubuh untuk bekerja sama sehingga memungkinkan seseorang menjadi sehat dan melakukan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari dengan efisien dan efektif. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik (olahraga atau permainan), mempunyai efek positif pada otak dan kinerja di sekolah. Aktivitas fisik berdampak langsung pada perilaku dan perkembangan otak (aspek kognitif). Keterampilan kognitif seperti konsentrasi, perhatian, dan ingatan (memory), merupakan komponen penting dalam peningkatan prestasi akademik. Mengingat pentingnya aspek kebugaran terhadap kesehatan fisik, mental dan prestasi akademik di sekolah, maka perlu dikembangkan instrumen untuk melakukan Asesmen Kebugaran.

Pusat Asesmen Pendidikan mengembangkan Asesmen Kebugaran untuk peserta didik pada jenjang SD (kelas 5-6), SMP dan SMA yang valid dan reliabel, serta mudah dilaksanakan. Instrumen Asesmen Kebugaran mengadaptasi TKSI tes kebugaran siswa Indonesia (TKSI), peserta didik dapat melakukan tes dan melihat hasil tes secara mandiri dengan mencermati panduan yang disediakan.

Asesmen Kebugaran  bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai sejumlah aspek, meliputi: tingkat kelentukan, kelenturan, daya tahan, kekuatan dan daya ledak otot, kelincahan, koordinasi tangan - mata, keseimbangan, daya tahan kardiorespirasi (jantung dan paru-paru), daya tahan aerobik (VO2 Max), serta kecepatan reaksi (Sumber: TKSI, 2022).

Metode yang digunakan adalah penilaian kinerja (performance assessment). Peserta didik menampilkan aktivitas fisik berdasarkan tugas yang akan dinilai. Asesmen Kebugaran diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan tes kebugaran jasmani peserta didik. Selain itu instrumen Asesmen Kebugaran dapat digunakan oleh para guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan) untuk mengukur kebugaran fisik peserta didik di sekolah.